SANKSI.ID, BATANG HARI,- Sepanjang tahun 2024 Pemerintah Kabupaten Batang Hari melalui Dinas PPKBP3A setempat mencatat ada 10 kasus kekerasan terhadap perempuan.
Tak hanya itu saja, Dinas PPKBP3A setempat juga mencatat kasus kekerasan terhadap anak yang ada di wilayah Kabupaten yang berjuluk bumi serentak bak regam juga telah mencatat sebanyak 20 kasus.
” Rata – rata penyebab terjadinya kasus kekerasan itu dikarenakan faktor ekonomi,” Kata Kepala Dinas PPKBP3A Batang Hari Muhammad Khadafi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lanjut pria yang akrab disapa paman Dhafi, wilayah yang banyak terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tersebut yakni di Kecamatan Bajubang dan Maro Sebo Ulu (MSU).
” Dominasi yang banyak untuk kasus perempuan dan anak ini ada di dua Kecamatan yakni di Bajubang dan Maro Sebo Ulu,” Tambah Kadis Dinas PPKBP3A.
Masih Kata Kadis PPKBP3A, guna menurunkan angka kekerasan tersebut, pihaknya bersama dengan unit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Polres Batang Hari serta Kejaksaan dalam rangka memberikan pemahaman dan mensosialisasikan kepada masyarakat.
” Kami juga ada perpanjangan tangan di setiap Desa dan Kelurahan serta ada juga motivator tangguh untuk mengedukasi pencegahan dini terhadap kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” Paparnya.
Kepala Dinas PPKBP3A juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang menemui adanya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan segera melaporkan ke Uptd unit PPA Dinas PPKBP3A Kabupaten Batang Hari.
” Dengan sinergitas dengan instansi terkait yang telah kita bangun ini, kami berharap angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Batang Hari dapat kita tekan,” Demikian M Khadafi.