Orang Kayo Hitam

- Redaksi

Senin, 30 September 2024 - 08:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Musri Nauli SH

SANKSI.ID, OPINI,- Ketika Al Haris sebagai kandidat Gubernur Jambi 2024-2029 memulai kampanye dengan mendatangi Makam Orang Kayo Hitam tentu saja menarik perhatian.

Kisah Orang Kayo Hitam (biasa juga dengan dialek Rang Kayo hitam) sering dituturkan ditengah masyarakat dan menjadi pengetahuan umum yang tidak perlu lagi dibantah. Selain juga dikenal Kisah Datuk Paduko Berhalo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kisah Orang Kayo Hitam adalah kisah Raja Jambi. Dituliskan didalam berbagai stambood (istilah kitab induk. Semacam Tembo).

Kata-kata “Orang Kayo Hitam” sering juga dengan dialek “Rang Kayo Hitam”. Kisah Heroik yang melekat kuat ditengah masyarakat.

Didalam Buku Sejarah Nasional Indonesia III – Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia” disebutkan keturunan Datuk Paduko Berhalo kemudian melahirkan Orang Kayo Hitam, Orang Kayo Pingai, Orang Kayo Pedataran dan Orang Kayo Gemuk.

M. Nasir Didalam bukunya Keris Siginjei Mengenal budaya daerah Jambi menyebutkan Orang Kayo Hitam adalah anak bungsu dari Datuk Paduko Berhalo dan Putri Pinang Masak (Putri Selaras Pinang Masak).

Cerita ini kemudian didukung oleh S. Budisantoso didalam buku “Kajian dan Analisia Undang-undang Piagam dan Kisah Negeri Jambi yang menerangkan tentang Orang Kayo Pingai merupakan anak dari Datuk Paduko Berhalo yang beristrikan Putri Selaro Pinang Masak. Putri Selaro Pinang Masak berasal dari Pagaruyung yang berdiri tahun 1345 masehi.

Namun ketika Adityawarman wafat 1375 masehi, maka Kerajaan Pagaruyung mulai lenyap dari catatan. Hingga kemudian berdiri Kerajaan Jambi. Kerajaan Jambi didalam Pemerintahan Datuk Paduko Berhalo, Orang Kayo hitam hingga Sultan Thaha tidak berkaitan dengan Kerajaan Jambi atau Kerajaan Melayu Jambi dalam perdebatan dengan kerajaan Sriwijaya. Selain memang hancurnya Kerajaan Melayu Jambi atau Kerajaan Jambi yang ditandai dengan ornamen candi-candi di Muara Jambi juga beragama Budha. Catatan I’tsing jelas menggambarkan sebagai pusat agama Budha di Asia.

Namun Kerajaan Jambi yang dipimpin oleh Datuk Paduko Berhalo, Orang Kayo Hitam beragama Islam. Dalam Majalah Warta Ekonomi tahun 1997 menyebutkan Kerajaan Melayu II di bawah kepemimpinan Datuk Paduko Berhalo. Wilayah Kerajaan ini memanjang dari Ujung Jabung hingga ke Muara Tembesi.

Didalam Sila-sila Keturunan Raja Jambi kemudian berakhir di Sultan Thaha Saifuddin. Sultan Thaha Saifuddin kemudian gugur dalam peperangan melawan Belanda tanggal 1 April 1904 di Muara Tebo.

Cerita yang tidak berbeda jauh juga terjadi ditengah masyarakat. Hampir setiap tutur di berbagai marga/batin di Jambi dengan jelas menyebutkan “Orang Kayo Hitam” adalah Rajo Jambi.

Sehingga cerita yang dituturkan ditengah masyarakat didukung berbagai dokumen, sejarah maupun berbagai bukti arkeologi memastikan Orang kayo hitam adalah Raja Jambi. Dengan demikian maka Orang Kayo Hitam adalah Raja Jambi. Bukan Panglima.

Dengan demikian ketika kampanye terakhir tahun 2020, Al Haris mengakhiri ke makam Datuk Paduko Berhalo, maka memulai kampanye 2024 dengan mendatangi makam Orang Kayo Hitam mempunyai makna simbolik yang masih lengket ditengah masyarakat Jambi.

Termasuk juga mengharapkan “tuah” Orang Kayo Hitam yang kemudian melahirkan epos Sultan Thaha Saefudin yang mampu melawan Belanda hingga 50 tahun kemudian. (***)

Akomentar Anda Terkait Artikel Ini?

Sumber Berita : Direktur Media Publikasi Tim Pemenangan Al Haris-Sani

Berita Terkait

Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jambi Laksanakan Bakti Religi
Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jambi Gelar Bakti Kesehatan
Diduga TKD Malapari Dijual ke PT SJL Tanpa Sepengetahuan Kades Asnawi
Seorang Ibu di Kecamatan MSI Terluka Akibat Sabetan Pisau Anak Kandung
BPJS Kesehatan Jambi Imbau Masyarakat Melapor Jika Mengalami Diskriminasi Saat Berobat
Kapolsek Pemayung Hadiri Rapat Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Antar Desa
Tilap Uang Nasabah Milyaran Rupiah, Mantan Karyawati BPD Jambi Cabang Kerinci Ditetapkan Sebagai Tersangka
Nyatakan Perang Terhadap Narkoba dan Handphone, Lapas Kelas IIB Muara Tebo Komitmen Tegas Menuju Lapas Bersih Berintegritas

Berita Terkait

Senin, 16 Juni 2025 - 22:11 WIB

Fantastis, Fadhil Arief Pertahankan Predikat WTP Atas Laporan Keuangan Daerah

Senin, 16 Juni 2025 - 18:23 WIB

Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jambi Laksanakan Bakti Religi

Senin, 16 Juni 2025 - 13:27 WIB

Bupati MFA Serahkan Puluhan SK Pengangkatan CPNSD Formasi Tahun 2024

Senin, 16 Juni 2025 - 12:07 WIB

Semarak Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jambi Gelar Bakti Kesehatan

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:28 WIB

Diduga TKD Malapari Dijual ke PT SJL Tanpa Sepengetahuan Kades Asnawi

Jumat, 13 Juni 2025 - 20:58 WIB

Bupati MFA Bersama H Bakhtiar Hadiri Paripurna Penandatanganan KUPA dan PPAS Perubahan APBD TA 2025

Jumat, 13 Juni 2025 - 16:31 WIB

Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Anggota Polsek Batin XXIV Laksanakan Bakti Sosial

Jumat, 13 Juni 2025 - 14:36 WIB

Pemodal dan Pekerja Ilegal Drilling di Senami Baru – baru Ini di Ciduk Tim Tipidter Polres Batang Hari

Berita Terbaru