Program Inklusif Berorientasi Kesehatan Masyarakat

- Redaksi

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Muhammad Ridwansyah, Ekonom Universitas Jambi dan Dr. Dwinoerjoedianto, SKM, M.Kes, Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi

SANKSI.ID, OPINI,- Salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi adalah program pembangunan inklusif yang diberi nama DUMISAKE. Program ini merupakan strategi pengalokasian dana yang berorientasi pada kelompok rentan, memiliki akses yang setara terhadap program kesehatan publik.

Strategi ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kesehatan, memastikan layanan kesehatan tersedia dan terjangkau, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Khusus untuk Bidang Kesehatan yang bertajuk “JAMBI SEHAT”, pada tahun 2022, telah direalisir Rp. 55,4 miliar, tahun 2023 meningkat menjadi Rp. 56,4 miliar, sementara pada tahun berjalan 2024 realisasinya sudah mencapai Rp. 24,9 miliar.

Anggaran ini diimplementasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, melalui program Integrasi Kepesertaan Jamkesda, dan Subsidi Kepersertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Pertanyaan krusialnya adalah, efektifkah program Dumisake ini dalam meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat di Provinsi Jambi, terutama kelompok rentan? Tidak sedikit pihak yang skeptis terhadap program ini, karena dianggap tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.

Artikel ini mencoba menjelaskan secara objektif kinerja program ini berdasarkan data yang tersedia. Kami menggunakan tiga indikator, antara lain: wasting, prevalensi stunting, dan angka kematian ibu. Wasting.

Wasting adalah kondisi ketika berat badan anak menurun, sangat kurang, atau bahkan berada di bawah rentang normal. Berdasarkan data terbaru, angka wasting di Jambi berhasil ditekan dari 10,2 persen pada tahun 2020 menjadi 6,6 persen pada tahun 2023..
Prevalensi stunting.

Prevalensi Stunting adalah jumlah keseluruhan permasalahan Stunting yang terjadi pada waktu tertentu di sebuah daerah.

Angka prevelansi stunting di Provinsi Jambi turun dari 18 persen pada tahun 2022 menjadi 13,5 persen pada tahun 2023. Ini menempatkan Jambi pada peringkat dua nasional setelah Bali.

Artinya pada tahun 2023, dari setiap 100 anak terdapat 13,5 anak yang terindikasi kasus stunting.
Jika menggunakan Standar WHO yang menyebut, tingkat prevalensi di atas 20%, dikategorikan kondisi kronis, maka Jambi tergolong dengan kasus stunting rendah.

Pencapaian ini tidak terlepas dari intervensi gizi yang dilakukan secara serentak oleh Pemprov Jambi untuk memastikan setiap anak mendapatkan gizi yang cukup, guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Angka Kematian Ibu (AKI)
Manuaba (1998) seorang pakar kesehatan masyarakat, meyakini kemampuan penyelenggaraan Kesehatan suatu bangsa dapat diukur dengan tinggi rendahnya AKI.

Pada tahun 2023, upaya penurunan AKI di Provinsi Jambi menunjukkan kinerja yang positif, turun dari 62 pada tahun 2020 menjadi 50 setiap 100 ribu penduduk.

Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana (KB) termasuk KB pasca persalinan.

Kendati menunjukkan kimerja yang positif, diperlukan perbaikan pada anggaran inklusif di bidang kesehatan ibu dan anak, yakni memperluas alokasi anggaran untuk memperkuat layanan kesehatan dasar di daerah-daerah dengan angka kematian tinggi, termasuk peningkatan fasilitas kesehatan ibu dan anak (KIA), penyediaan tenaga medis yang lebih kompeten, serta memastikan ketersediaan peralatan medis yang memadai di puskesmas dan rumah sakit.
Selain itu, program edukasi kepada masyarakat terkait gizi ibu hamil, imunisasi, serta pentingnya perawatan prenatal dan postnatal perlu ditingkatkan. Dengan pengawasan yang ketat dan distribusi anggaran yang tepat sasaran, diharapkan dapat menekan angka kematian bayi secara signifikan.

Akomentar Anda Terkait Artikel Ini?

Berita Terkait

Slog Polri Lakukan Pendataan Alsus di Kantor Ditpolairud Polda Jambi
628 Kendaraan Dinas di Merangin Tercatat Menunggak Pajak Selama 2 Tahun
Gagalkan Upaya Penyelundupan Narkoba Jenis Sabu, Petugas Lapas Jambi Dapat Apresiasi Hidayat Kakanwil Ditjenpas
Akui Sebagai Pemakai dan Pengedar Sabu, Dedy Siswanto Kini Meringkuk Dibalik Jeruji Besi Polres Batang Hari
Lolos Ke-8 Besar, Lapgar Fc Unggul 1-0 Dari King Lion Fc
Menjaga Marwah Hukum : Polisi Aktif Tak Boleh Duduki Jabatan Sipil
Konsisten Bersih Dari Narkoba, Lapas Muara Tebo Lakukan Tes Urine bagi Petugas dan Warga Binaan
Ditresnarkoba Polda Jambi Kembali Ungkap Kasus Besar Peredaran Narkotika

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 15:38 WIB

Kecam Teror Kepala B4b! ke Redaksi Tempo, Ketum IWO Dwi Christianto: Ini Ancaman Terhadap Kebebasan Pers

Kamis, 13 Maret 2025 - 14:49 WIB

Batang Hari Airnya Garang : Meluap Lagi, Tak Kenal Musim

Rabu, 12 Maret 2025 - 10:54 WIB

Kejari Bangka Tengah Hadiri Safari Ramadan 1446 H di Masjid Jamiatul Khoir 

Minggu, 2 Maret 2025 - 22:06 WIB

Jalan Putus di Bungo, Arus Lalulintas Dialihkan Ini Rute Pengalihannya

Jumat, 28 Februari 2025 - 14:36 WIB

TS Billiard dan TS Kopitiam, Wadah Baru bagi Pecinta Billiard di Kuala Tungkal

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:21 WIB

Pemerintah Siap Lindungi Jemaah Haji dan Petugas Haji tahun 2025 ke dalam Progam JKN

Senin, 3 Februari 2025 - 07:48 WIB

Antisipasi Aksi Premanisme Hingga Aksi Tawuran, Kapolresta Jambi Pimpin Langsung Patroli Rutin Hingga Dini Hari

Jumat, 20 Desember 2024 - 16:02 WIB

Lonjakan Penumpang di Terminal Alam Barajo Alami Peningkatan saat Nataru, BPTD Jambi Berikan Kenyamanan

Berita Terbaru

Batang Hari

Lolos Ke-8 Besar, Lapgar Fc Unggul 1-0 Dari King Lion Fc

Jumat, 4 Jul 2025 - 19:48 WIB