SANKSI.ID, BATANG HARI,- Sepanjang tahun 2024, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Batang Hari mencatat sebanyak 60 kasus pernikahan dini.
Angka tersebut terbilang meningkatkan drastis dibandingkan dengan tahun 2023 lalu yang masih tergolong rendah yakni sebanyak 20 kasus pernikahan dini.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Neneng Eva Anggraini di ruang kerjanya pada, Senin (18/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Neneng, bahwa banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya angka dari pernikahan dini di wilayah Kabupaten yang berjuluk Bumi Serentak Bak Regam tersebut.
” Yang pertama yakni tingkat kenakalan remaja, yang ke dua yaitu faktor kecelakaan (hamil duluan,red), serta pengaruh dari media sosial lainnya,” Kata Kepala UPTD PPA DPPKBP3A Batang Hari.
Lanjut Kepala UPTD PPA DPPKBP3A Batang Hari, mayoritas pernikahan dini itu terjadi di kalangan remaja yang masih mengeyam di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) dan basis wilayah yang paling banyak itu ada di Kecamatan Muara Bulian.
” Pernikahan dini ini banyak di dominasi oleh anak-anak SMA yang masih duduk di bangku SMA mulai dari kelas I, Kelas II dan Kelas III,” Tambah Neneng Eva Anggraini.
Masih Kata Neneng Eva Anggraini, menyikapi peningkatan angka pernikahan dini yang cukup signifikan tersebut, Pihaknya (UPTD PPA,red) akan terus berupaya memberikan pemahaman lebih dalam lagi ke sekolah – sekolah yang ada di Kabupaten Batang Hari.
” Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan kedepannya yakni kita akan bekerjasama dengan para pemangku adat, dan Kemenag, serta Satpol PP guna untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam lagi ke anak – anak sekolah tentang nilai dan norma – norma serta adat yang berlaku,” Paparnya.
Pada kesempatan itu, Kepala UPTD PPA Batang Hari juga menghimbau kepada seluruh orang tua untuk dapat memperhatikan dan memberikan perhatian khusus kepada anak-anak para generasi muda.
” Untuk ke dua orang tua, ini PR sangat besar sekali, pasalnya generasi Gen Z ini kebanyakan pergaulannya lebih bebas, maka dari itu butuh perhatian khusus bagi orang tua mulai dari jam keluar malam hingga pergaulan dengan siapa saja,” Demikian Neneng Eva Anggraini.