SANKSI.ID, BATANGHARI,– Di tengah krisis anggaran Kabupaten Batanghari dan juga dampak dari efesiensi anggaran, sebanyak 15 Desa di Kecamatan Bathin XXIV, Kabupaten Batanghari justru berangkat Bimtek secara diam-diam tanpa berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
Dari informasi yang diperoleh awak media dari beberapa sumber, kegiatan Bimtek tersebut dilaksanakan di Lombok, dan diikuti oleh 1 orang Kepala Desa dan 1 orang BPD.
“Biaya yang dikeluarkan untuk perorang sekitar Rp. 12,5 Juta, uang tersebut disuruh oleh sekcam Batin XXIV dan menyuruh bendahara desa,” ucap sumber yang enggan disebutkan namanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menariknya lagi, para pejabat desa yang berangkat tersebut, diminta untuk pergi secara diam-diam. Mereka pun berangkat pada Rabu (14/05/2025) subuh.
Namun, dari 15 desa yang berangkat tersebut, memang ada beberapa desa yang enggan mengikuti, kades itu pun diwakili oleh bendahara desa untuk berangkat bimtek ke luar daerah.
Menurut sumber, keberangkatan para pejabat desa tersebut seakan dipaksakan, padahal situasi saat ini tunda bayar gaji para perangkat desa belum diselesaikan.
“Biaya Bimtek 5 juta, SPPD luar daerah 7,5 juta, bang. Duit dari mano bang, dana desa bae macet. Alasan orang tu, biso lah bendahara ngaturnyo,” pungkasnya.
Terkait keberangkatan itu, Kepala Dinas PMD Kabupaten Batanghari, Taufik mengaku belum mendapatkan info terkait keberangkatan para kades dan BPD tersebut.
“Belum dapat info,” singkatnya, Kamis (15/05/2025).
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait keberangkatan para kades dan BPD tersebut, Camat Bathin XXIV, A Kadir belum memberikan tanggapan. (Tim)